بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamua'alaikum,,,
Jumat berkah, mari kita awali hari Jumat dengan penuh kelembutan hati dan semangat beramal sholeh.
Sesuai
tema pada setiap harinya, Jumat ini, Teh Rini akan melanjutkan bahasannya dengan tema "Adab Mencari Ilmu".
Bagaimana adab menuntut ilmu yang baik dan benar? Apakah semakin tinggi dan jauh kita sekolah, semakin sesuai dengan adab menuntut ilmu? Haruskah ilmu yang kita miliki diajarkan atau minimal disampaikan kepada orang lain? hmmmm mungkin Anda memiliki beberapa pertanyaan lainnya yang mungkin akan jauh lebih menarik jika kita bahas. Maka dari itu mari kita simak pemaparan Teh Rini mengenai "Adab Mencari Ilmu".
Bagaimana adab menuntut ilmu yang baik dan benar? Apakah semakin tinggi dan jauh kita sekolah, semakin sesuai dengan adab menuntut ilmu? Haruskah ilmu yang kita miliki diajarkan atau minimal disampaikan kepada orang lain? hmmmm mungkin Anda memiliki beberapa pertanyaan lainnya yang mungkin akan jauh lebih menarik jika kita bahas. Maka dari itu mari kita simak pemaparan Teh Rini mengenai "Adab Mencari Ilmu".
"Adab Mencari Ilmu"
Kajian Islam : "Menuntut Ilmu Bagian 2"
Picture by www.slideshare.net
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Ilmu membuat seorang yang beriman mampu untuk mengembangkan dirinya secara optimal di jalan Allah. Lalu bagaimana adab mencari ilmu agar ilmu yang diperoleh tidak sia-sia dan memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar? Kurang lebih terdapat 12 adab dalam mencari ilmu, yaitu
Menuntut ilmu harus ikhlas karena Allah Ta'ala jika dia ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jika tidak, maka ilmu yang didapatkannya akan sia-sia. Seperti yang disampaikan dalam Q.S. Al-Bayyinah : 5,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ
الْقَيِّمَةِ ﴿٥
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat dan yang demikian itulah agam yang lurus"
Dalam Hadits Riwayat Ahmad disampaikan bahwa:
"Barang siapa yang menuntut ilmu syar'i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat"
- Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta'ala dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepada-Nya
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang lapang, dan dekatkanlah aku pada perilaku yang baik serta jauhkanlah aku dari perbuatan yang jelek"
-Rasulullah SWA. menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta'ala dan berlingung kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat.
- Dalam menuntut ilmu syar'i diperlukan kesunguhan. Tidak layak para penuntut imu bermalas-malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
- Rasulullah SAW. bersabda, "
Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang yaitu (1) orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya" (H.R. Al Baihaqi)
4. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta'ala
Seseorang terhalang dari ilmu yang bemanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak kehidupan, dan mendatangkan siksa Allah Ta'ala.
Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak anak mendapatkan ilmu selama kedua sirat itunmasih ada dalam dirinya. Imam Mujahid mengatakan,
"Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong" (H.R. Bukhari secara muallaq)
Allah Ta'ala berfirman dalam Q.S. Az Zumar : 17-18
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمٰنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌ (17)
أَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِيْنٍ (18)
"... sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat"
Dari 12 adab mrnuntut ilmu, Teh Rini hanya membahas 6 poin terlebih dahulu, semoga bermanfaat dan tunggu 6 poin selanjutnya.
Bersambung...
Coming soon,,,
7. Diam ketika pelajaran disampaikan
8. Berusaha memahami ilmu syar'i yang disampaikan
9. Menghafalkan ilmu syar'i yang disampaikan
10. Mengikat ilmu dengan tulisan
11. Mengamalkan ilmu syar'i yang telah dipelajari
12. Berusaha mendakwahkan ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar