"Apa Saja Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia?
Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia khususnya dalam mempersiapkan para calon guru. Terdapat banyak fakultas, departemen, dan program studi yang disediakan oleh UPI (buka link : http://www.upi.edu/profil/fakultas) yang dapat dipilih sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan masing-masing. Pada kesempatan kali ini, Teh Rini akan berbagi pengalaman mengenai jenis mata kuliah, tugas atau proyek, penelitian atau praktikum dan lain-lain yang dijalankan olehnya selama kuliah Program Studi Pendidikan Biologi tahun 2012 sampai dengan 2016. Dengan harapan dapat memberikan gambaran, referensi, inspirasi, dan evaluasi bagi para pembaca baik sebagai seorang pelajar/ mahasiswa, civitas, alumni atau yang membutuhkan informasi lebih mengenai hal tersebut.
Program Studi Pendidikan Biologi termasuk ke dalam Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Silahkan buka alamat http://biologi.upi.edu/v2/ untuk dapat mengenal lebih jauh mengenai profil dan kilasan aktivitas mahasiswa. Mata kuliah yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan program strata 1 atau S1 Pendidikan Biologi, kurang lebih adalah sebagai berikut:
-
Filsafat sains
-
Teknik laboratorium
-
Perkembangan peserta didik
-
Pengetahuan lingkungan
-
Morfologi tumbuhan
-
Anatomi tumbuhan
-
Biokimia
-
Zoologi invertebrata
-
Landasan pendidikan
-
Biologi sel
-
Parasitologi
-
Struktur hewan
-
Botani cryptogamae
-
Botani phanerogamae
-
Embriologi I
-
Belajar dan pembelajaran biologi
-
Kurikulum dan pembelajaran
-
Pengelolaan pendidikan
-
Zoologi vertebrata
-
Embriologi II
-
Teori belajar
-
Ilmu gizi
-
Pengantar Amdal
-
Entomologi
-
Media pembelajaran biologi
-
Radiobiologi
-
Ilmu kelakuan hewan
-
Pengendalian hama terpadu
-
Fisiologi tumbuhan
-
Fisiologi hewan
-
Mikrobiologi
-
Evaluasi pembelajaran biologi
-
Ekologi umum
-
Genetika
-
Perencanaan pembelajaran biologi
-
Metode penelitian pendidikan biologi
-
Bimbingan dan konseling
-
Seminar pendidikan agama islam
-
Kuliah kerja nyata
Mata kuliah di atas adalah nama mata kuliah yang berlaku pada tahun 2012-2016. Terdapat kemungkinan untuk tahun 2016 sampai tahun sekarang terdapat perubahan nama mata kuliah.
Mari kita simak pembahasan dari iga mata kuliah tersebut,
1. Filsafat Sains
Menurut Teh Rini, mata kuliah ini dapat membawa pemikirannya menjadi lebih mendalam, mendasar dan terintegrasi mengenai ilmu, pengetahuan dan sains. Dosen mata kuliah tersebut berhasil membawa perubahan cara berfikir mahasiswanya sehingga mampu membuat keputusan yang lebih bijak. Pastinya hikmahnya adalah perubahan cara berfikir ke arah yang lebih baik dan benar dari pola pemikiran anak SMA ke pola pemikiran mahasiswa. Berikut adalah E-book yang bisa menambah referensi pembaca mengenai Filsafat Sains.
Judul Buku 1 : Science, The way of Knowing, 6th Edition - J.Trowfil & E. Halzen https://drive.google.com/open?id=1xYenETkC7uol5PATKwfgpkKhPk0drOM0
Judul Buku 2 : Filsafat Sains, Geliat Sains Dasar Membangun Bangsa- Lilik Hendrajaya dan Team https://drive.google.com/open?id=1maNGF5zAyp4rYiRx19UvCDrxeO25zc2Q
2.Teknik Laboratorium
Pada mata kuliah tersebut, mahasiswa difahamkan mengenai teknik-teknik yang harus dilakukan saat menggunakan atau mengelola suatu laboratorium. Terdapat 7 laboratorium yang disediakan dan berhak digunakan oleh mahasiswa yaitu, Laboratorium Fisiologi, Ekologi, Struktur Tumbuhan, Struktur Hewan, Mikrobiologi, Riset dan Botani. Mata kuliah teknik laboratorium menuntut mahasiswanya untuk dapat mengenal alat dan bahan yang terdapat dalam setiap laboratorium tersebut. Tidak hanya sebatas mengetahui, tetapi memahami bagaimana cara menggunakan alat, membuat bahan, merawat alat, menyiapkan praktikum, membersihkan alat, membuang bahan, pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan saat praktium, dan dan pemeliharaan laboratorium. Mata kuliah tersebut menjadi pengetahuan dasar bagi mahasiswa Biologi sebelum dapat menggunakan seluruh fasilitas yang terdapat pada setia laboratorium. Berikut adalah materi dari dosen yang bersangkutan mengenai pengelolaan laboratorium. (https://drive.google.com/open?id=14FQKIifJceOfgJ_sS02BfC0G2t54yaj1
Selain materi dari dosen, penulis ingin berbagi mengenai beberapa tugas yang sempat dikerjakannya baik secara individu maupun berkelompok.
- Observasi Laboratorium Biologi Universitas Pendidikan Indonesia : https://drive.google.com/open?id=1hCw5nXRKEOkgUz8ea5gQq0vvxRxHxeci
Pada mata kuliah tersebut, mahasiswa difahamkan mengenai teknik-teknik yang harus dilakukan saat menggunakan atau mengelola suatu laboratorium. Terdapat 7 laboratorium yang disediakan dan berhak digunakan oleh mahasiswa yaitu, Laboratorium Fisiologi, Ekologi, Struktur Tumbuhan, Struktur Hewan, Mikrobiologi, Riset dan Botani. Mata kuliah teknik laboratorium menuntut mahasiswanya untuk dapat mengenal alat dan bahan yang terdapat dalam setiap laboratorium tersebut. Tidak hanya sebatas mengetahui, tetapi memahami bagaimana cara menggunakan alat, membuat bahan, merawat alat, menyiapkan praktikum, membersihkan alat, membuang bahan, pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan saat praktium, dan dan pemeliharaan laboratorium. Mata kuliah tersebut menjadi pengetahuan dasar bagi mahasiswa Biologi sebelum dapat menggunakan seluruh fasilitas yang terdapat pada setia laboratorium. Berikut adalah materi dari dosen yang bersangkutan mengenai pengelolaan laboratorium. (https://drive.google.com/open?id=14FQKIifJceOfgJ_sS02BfC0G2t54yaj1
Selain materi dari dosen, penulis ingin berbagi mengenai beberapa tugas yang sempat dikerjakannya baik secara individu maupun berkelompok.
- Observasi Laboratorium Biologi Universitas Pendidikan Indonesia : https://drive.google.com/open?id=1hCw5nXRKEOkgUz8ea5gQq0vvxRxHxeci
- Pengenalan dan penanganan bahan kimia : https://drive.google.com/open?id=1n-ILu1uiH2kzGUXk12Bceumz3e73FJ4t
- Flowchart P3K : https://drive.google.com/open?id=1XzCBTERGjIkyow6byCLxBWfcAipNX4Id
- Keselamatan kerja di laboratorium : https://drive.google.com/open?id=1Y0mQqJSPJQHcXvUR6Z0JX6mOd_djLpMh
Beberapa dokumentasi selama kuliah teknik laboratorium
Pengenalan penggunaan pipet ganong
Persiapan alat dan bahan sebelum pembuatan bahan berupa larutan
Proses pembuatan bahan berupa larutan
Beberapa peralatan yang digunakan saat penelitian di lapangan
Bahan larutan yang sudah dibuat harus segera diberi label
3. Perkembangan Peserta Didik
Mata kuliah tersebut memberikan pemahaman kepada mahasiswa pendidikan mengenai perkembangan psikologi dan kognitif peserta didik. Perkembangan kognitif dan psikologi peserta didik menjadi rel bagi para pendidik dalam menentukan pendekatan pembelajaran agar ilmu yang dipelajari dapat dipahami peserta didik dengan lebih optimal. Selain itu, peserta didik pun akan merasa mudah memahami pembelajaran yang sedang dibelajarkan. Berikut adalah rangkuman mengenai ruang lingkup perkembangan yang dialami oleh manusia.
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan – perubhan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)
3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara beraturan.
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas)
3. Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process)
artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar.
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada.
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Arah atau pola perkembangan pola itu dikemukakan oleh Yelon dan Weinstein (1977) :
a. Cephalocaudal & proximal – distal. Maksudnya, perkembangan manusia itu mulai dari
kepala ke kaki (cephalocaudal) dan dari tengah ; paru – paru, jantung, ke pinggir : tangan (proximal – distal).
b. Struktur mendahului fungsi arinya bahwa anggota tubuh individu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya.
c. Perkembangan itu berdiferensial maksudnya perkembangan itu berlangsung dari umum ke khusus (spesiik)
d. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak, maksudnya perkembangan itu berproses dari suatu kemampuan berpikir yang konkret (objeknya tampak) menuju ke
abstrak (objeknya tidak tampak)
e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektifme, berarti bahwa mulanya anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sendiri sebagai pusat, tapi melalui pengalamannya dalam bergaul dengan temannya lambat laun sifat egosentris itu berubah menjadi perspektivis (anak memiliki simpati terhadap kepentingan orang lain)
f. Perkembangan itu berlangsung dari “outer control to inner control”, maksudnya pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain sehingga hidupnya didominasi oleh pengontrolan dari luar seiring bertambahnya pengalaman dari lingkungan ia mampu mengontrol dirinya sendiri.
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan menta mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat)
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
Prinsip ini dijelaskan dengan contoh yaitu :
a. Sampai usia dua tahun, anak memusatkan unuk mengenal lingkungannya.
b. Pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain)
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase – fase perkembangan.
FASE-FASE PERKEMBANGAN
Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu:
1) Periodisasi yang berdasar biologis. Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
2) Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
3) Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:
a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a) Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode
perkembangan.
b) Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan
janin.
c) Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d) Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih
lanjut.
3. Masa Bayi (Babyhood).
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi
inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
6. Masa Puber (Puberty).
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
i.Perubahan besarnya tubuh.
ii.Perubahan proporsi tubuh.
iii.Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
iv.Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
7. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati. Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
8. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
9. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Pengertian dan kriteria menentukan fase perkembangan
Fase perkembangan artinya penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau pola- pola tingkah laku tertentu.
Pendapat–pendapat para ahli tentang pembabakan atau periodisasi perkembangan ini digolongkan menjadi
3, yaitu :
a. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
Pendapat para ahli tentang tahap tersebut :
1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak – anak sampai dewasa menjadi 3 tahapan :
a. Tahap I (0 – 7 tahun) : masa anak kecil atau bermain
b. Tahap II (7 – 14 tahun) : masa anak, masa sekolah rendah
c. Tahap III (14 – 21 tahun) : masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa
2. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan :
a. Tahap I (0 – 3 tahun); Fullungs (pengisian) periode I, pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
b. Tahap II (3 – 7 tahun); periode I, anak kelihatan langsing (meninggi)
c. Tahap III (7 – 13 tahun); Fullungs periode II, anak kelihatan pendek dan gemuk kembali
d. Tahap IV (13 – 20 tahun); Streckungs periode II, anak kembali kelihatan langsing
3. Elizabeth Hurlock :
a. Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir)
b. Tahap II : Infancy (orok)
c. Tahap III : Babyhood (bayi)
d. Tahap IV : Childhood (kanak – kanak)
e. Tahap V : Adolesence/puberty;
a.) Pre Adolesence
b.) Early Adolesence
c.) Late Adolesence
b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis atau instruksional
Menurut pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau penahapan ini digolongkan sebagai berikut :
1. Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorag ibu berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :
a. Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6 tahun
b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak –anak 6 – 12 tahun
c. Sekolah latin (scola latina) usia 12 – 8 tahun
2. Rosseau. Penahapannya :
a. Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan
b. Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
c. Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal
d. Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Tahap ini menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman individu yang digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya. Berdasarkan masa dimana individu mengalami goncangan psikis, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu dari sampai masa kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak –kanak), masa goncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua (masakeserasian bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yangbiasa disebut masa kematangan.
KRITERIA PENAHAPAN PERKEMBANGAN
Dalam hubungan proses belajar mengajar pentahapan perkembangan yang digunakan sebaiknya bersifat elektif (tidak terpaku pada satu pendapat saja).
Fase – fase perkembangan individu :
1. Masa usia pra sekolah (0 – 6 tahun)
Masa ini terbagi 2 yaitu : masa vital masa dimana individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya, dan masa estetik (keindahan) adalah masa perkembangan rasa keindahan dimana dalam masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya.
2. Masa usia sekolah dasar (6 – 12 tahun)
Masa ini disebut juga masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Masa ini diperinci menjadi 2 fase, yaitu :
1. Masa kelas – kelas rendah sekolah dasar
Sifat – sifat yang umum pada masa ini biasanya anak tunduk pada peraturan – peraturan tradisional, adanya kecenderungan memuji diri sendiri, suka membanding – banding kan dirinya dengan anak yang lain.
2. Masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar
Sifat – sifat khas anak dalam masa ini antara lain : adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari – hari, amat realistic (ingin mengetahui dan belajar), biasanya anak gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama – sama. Masa keserasian berekolah diakhiri dengan masa yang disebut poeral.
Sifat – sifat khas anak pada masa poeral ini menurut para ahli yaitu :
1. Ditujukan untuk berkuasa (sikap, tingkah laku, dan perbuatan)
2. Ekstraversi (berorientasi keluar dirinya, misalnya mencari teman sebaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiknya).
3. Masa usia sekolah menengah (12 – 18 tahun) Masa ini dapat diperinci menjadi beberapa masa, yaitu :
1. Masa praremaja (remaja awal), masa ini ditandai oleh sifat – sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik.
2. Masa remaja (remaja madya), pada masa ini remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja – puja, dan ia membutuhkan teman yang dapat memahami dan menolongnya saat suka maupun duka.
3. Masa remaja akhir, masa ini remaja dapat menentukan pendirian hidupnya.
4. Masa usia mahasiswa (18 – 25 tahun)
Masa usia mahasiswa biasanya berusia 18 – 25 tahun, dan pada masa inilah remaja memiliki pemantapan pendirian hidup.
Bersambung...
Coming Soon Pembahasan Mata Kuliah lainnya,,, :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar