Senin, 25 Juni 2018

Parenting : "Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam - Pasal III (Lanjutan)"

-Hukum-hukum yang Berkenaan dengan Anak yang Lahir (Lanjutan)-


      
      Assalamu'alaykum,,, sudahkah Anda siap untuk membahas mengenai bahasan selanjutnya? kali ini Teh Rini akan berbagi mengenai penamaan dan hukumnya dalam Islam. Terdapat beberapa anjuran yang sangat baik untuk kita lakukan dalam pemberian nama pada anak yaitu waktu yang tepat dalam memberikan nama anak, nama-nama yang disukai dan dibenci, hukum menyandarkan nama bapak kepada nama anaknya dan lain sebagainya. Mari langsung saja kita simak ulasan di bawah ini.
B. Penamaan dan Hukumnya


 picture by fidzqiyah.blogspot.com

      Setiap anak yang lahir ke dunia sudah seharusnya memiliki identitas agar mudah dikenali. Islam memperhatikan hal tersebut dengan cukup detail. Orang tua tidak bisa semaunya memberikan nama kepada sang anak. Terdapat beberapa hukum penting yang diletakkan Islam di dalam memberikan nama kepada anak adalah sebagai berikut: 

- Waktu pemberian nama
    Terdapat kelapangan dalam perintah pemberian nama pada anak. Berdasarkan hadits-hadits yang shahih, pemberian nama boleh dilakukan pada hari pertama setelah kelahiran anak, boleh diakhirkan hingga hari ketiga dan boleh juga diakhirkan pada hari ketujuh yaitu pada saat 'aqiqah. 
Ashhabu 's-Sunan telah meriwayatkan dari Samirah. Ia mengatakan bahwa,

Rasulullah SAW. bersabda, "Setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya. Disembelihkan (binatang) baginya pada hari ke tujuh (dari kelahiran)nya, diberi nama dan dicukur kepalanya pada hari itu"

- Nama-nama yang disukai dan dibenci
picture by www.ilmusunnah.com
 
     Pada zaman sekarang, banyak calon orang tua yang memberikan nama anaknya dengan nama-nama yang indah bahkan ada yang sulit untuk diucapkan, baik itu nama yang berasal dari kata-kata bahasa asing atau nama yang berasal dari kreativitas orang tuanya misalnya singkatan nama calon ibu dan calon ayah. Islam mengatur sedemikian rupa agar nama anak selain indah didengar juga dapat memberikan syafaat kepadanya dikemudian hari. Hendaknya mereka memilih nama-nama yang paling baik dan indah, sebagai pelaksanaan terhadap anjuran dan perintah Rasulullah SAW. Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad hasan dari Abi 'd-Darda' ra. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda,

"Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu sekalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu sekalian dan nama-nama bapak-bapak kamu sekalian. Pleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik buat kamu sekalian"  

Di dalam shahihnya, Muslin meriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda,

"Sesungguhnya nama-nama kamu sekalian yang paling disukai oleh Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Agung adalah Abdullah dan Abdurahman"

Diperintahkan untuk menghindari,
1) nama-nama yang menjadi bahan cemoohan, 
2) mengandung makna pesimistis
3) nama-nama yang khusus bagi Allah SWT, seperti tidak boleh menamakan dengan Al Ahad, Ash Shamad, Al Khaliq dan lainnya
4) nama-nama Aflah, Nafi', Rabbah, dan Yassar
5) nama-nama yang mengandung makna mencair, menyerupai dan sangat cinta, seperti nama Hiyam (sangat dahaga), Haifa (yang kecil perutnya dan lembut pinggangnya), Nuhhad (yang bulat susunya), Susan (nama tumbuh-tumbuhan), Mayyadah (yang banyak cenderung), Ahlam (impi-impian) dan lain-lain yang semisalnya.


       Nama-nama seperti yang disebutkan tadi dapat menghancurkan eksistensi umat dan menjatuhkan wibawanya. Sehingga, apabila umat islam telah kehilangan eksistensi dan jatuh ke dalam kehinaan, maka umat itu akan mengalami disintegrasi dan mudah bagi setiap musuh untuk menjajah negerinya. Hal ini banyak terjadi pada masa kita sekarang ini. Tidak heran, jika Rasulullah SAW. menganjurkan kepada umat Islam untuk mengambil nama mereka dari nama para Nabi, Abdullah, Abdurrahman dan nama-nama lain yang dihambakan kepada Allah. Sehingga, umat Nabi Muhammad SAW. berbeda dengan umat-umat yang lain dalam setiap penampilan hidupnya agar senantiasa menjadi umat terbaik yang berperan di dalam masyarakat.

- Sunah menyandarkan nama anak kepada nama bapaknya
    Menyandarkan nama anak kepada nama bapaknya memberikan efek psikologis dan dampak paedagogis yang cukup signifikan bagi sang anak, yaitu,
1) menumbuhkan rasa menghormati di dalam jiwa anak
2) menumbuhkan kepribadian sosial
3) memberikan rasa gembira kepada si anak dengan panggian sesuai dengan penyandaran nama yang ia sukai
4) membiasakan etika berbicara di kalangan orang dewasa dan anak-anak yang sebaya dengannya

seorang penya'ir mengatakan,
"Kusandarkan namanya kepada nama bapaknya, ketika aku memanggilnya, demi untuk menghormatinya. Aku tidak menjulukinya. Karena, julukan itu adalah buruk"

Berikut ini adalah hal-hal yang berkenaan dengan pemberian nama dan penyandarannya,
1) Dalam keadaan tidak adanya kesepakatan antara kedua orangtua di dalam pemberian nama kepada anak, maka penamaan itu menjadi hak bapa
2) Tidak diperbolehkan bagi bapak dan yang lainnya untuk menjuluki anak dengan julukan-julukan yang hina. Sebab, gelar-gelar yang hina itu akan memberikan efek negatif terhadap anak secara psikis dan sosial.

- Memberikan sebutan Abu 'I-Qasim kepada anak
     Diperbolehkan memberikan nama dengan nama Nabi SAW. dan penyebutan nama dengan nama beliau. Sebab, hadits-hadits yang menunjukkan larangan itu, khusus berlaku pada masa Nabi SAW. msaih hidup. Hal itu dikhawatirkan jika terjadi kekacauan ketika memanggil, antara pribadi orang yang diajak berbicara dengan pribadi Nabi SAW. Sedang setelah beliau wafat, maka kekacauan itu tidak akan terjadi. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa pengambilan nama dan sebutan itu diperbolehkan. 

    Jika kita ingin mengembalikan kemuliaan dan eksistensi kita yang terpendam, maka sudah seharusnya kita menerapkan dasar-dasar pendidikan dna prinsip islam yang kokoh ini. Hal itu tidak sulit bagi Allah untuk menwujudkannya, jika kita benar-benar menerapkan Islam secara Kaffah.
 

Minggu, 17 Juni 2018

Kajian Islam : "Menuntut Ilmu Bagian 3"


"Adab Mencari Ilmu"
Kajian Islam : "Menuntut Ilmu Bagian 3"


Assalamu'alaykum,,
Bagaimana kabar Anda semua sahabat edukasainstek? Alhamdulillah, meskipun tidak diposting sesuai jadwal, akhirnya bahasan terakhir mengenai "Adab Mencari Ilmu"  bisa diselesaikan. Masih ada enam bahasan lagi yang akan Teh Rini sampaikan. Mari langsung saja kita simak.

7. Diam ketika pelajaran disampaikan
Picture by iddanurmayanti.wordpress.com

 Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar'i tidak boleh berbicara yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluam dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syar'i yang disampaikan, tidak boleh mengobrol. Allah ta'ala berfirman dalam Q.S. Al A'raaf ayat 204:
"dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat"
Jadi, ketika menuntut ilmu, kita harus menghargai siapa pun yang sedang menyampaikan pelajaran dengan cara diam dan mendengarkan baik-baik. Tidak mengobrol, mengganggu teman, membuat forum diskusi di dalam forum, hingga membuat konsentrasi orang di sekitarnya menjadi kacau.
8. Berusaha memahami ilmu syar'i yang disampaikan
- Kiat memahami pelajaran yang disampaikan : mencari tempat duduk yang tepat di hadapan guru,memperhatikan penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalaman
- Bersungguh-sungguh untuk mengikat (mencatat) faedah-faedah pelajaran, tidak banyak bertanya ketika pelajaran disampaikan, tidak membaca satu kitab kepada banyak guru pada waktu yang sama, mengulang pelajaran setelah kajian selesai  dan bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.

9. Menghafalkan ilmu syar'i yang disampaikan
Rasulullah SAW. bersabda,
"Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengarkan perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya..." (H.R At Tirmidzi)

10. Mengikat ilmu dengan tulisan
Picture by www.khalidbasalamah.com
 Untuk apa seorang guru meminta muridnya untuk mencatat pelajaran yang disampaikan oleh guru? Bukan untuk memenuhi buku dengan tulisan , bukan hanya sekedar mematuhi perintah guru tetapi di balik itu, guru memberikan kemudahan kepada siswanya untuk dapat memahami ilmu dengan lebih baik dan lebih cepat. Ilmu yang dicatat tidak akan mudah hilang dan terus tertancap dalam ingatannya setiap kali ia mengulangnya. Rasulullah SAW. bersabda,
"Ikatlah Ilmu dengan tulisan" (H.R. Ibnu 'Abdil Barr)

Ibaratnya kita mendapatkan 2 hewan peliharaan yang sama yaitu 2 ekor kambing. Satu kambing diikat di dekat rerumputan, satu kambing lagi dibiarkan mencari rumput begitu saja. Tiba-tiba, kambing yang tidak diikat terus berjalan mencari rumput hingga menjauh, menjauh, dna menjauh, jauh dari pendangan pemiliknya. Akhirnya dia hilang. Berbeda dengan kambing yang diikat di dekat rerumputan. Dengan tenang kambing itu makan dan pemiliknya pun tidak akan kehilangan sang kambing.
11. Mengamalkan ilmu syar'i yang telah dipelajari
picture by galeri.forumsalafy.net

 Menuntut ilmu syar'i bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai pengantar kepada tujuan yang agung, yaitu adanya rasa takut kepada Allah, merasa diawasi oleh-Nya, taqwa kepada-Nya dan mengamalkan tuntutan dari ilmu tersebut. Dengan demikian, barang siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, niscaya ia diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliaan, dan ganjaran pahalanya yang besar. Nabi Muhamad SAW. bersabda, 
"Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lilin yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri" (H.R At Thabrani)
12. Berusaha mendakwahkan ilmu 
Objek dakwah yang paling uatama adalah keluarga dan kerabat kita, Allah SWT. berfirman dalam Q.S. At Tahrim ayat 6,
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidka durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan"


Demi sempurnanya dakwah, ilmu harus dicapai sampai batas uasaha yang maksimal.
1. Aqidah yang benar, seorang yang beramal harus meyakini kebenaran aqidah Salaf tentang tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, Asma' dan Shifat, serta semua yang berkaitan dengan masalah aqidah dan iman
2. Manhajnya benar, memahami Al Quran dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih
3. Beramal dengan benar, semata-mata ikhlas karena Allah dan ittiba' (mengikuti) contoh Rasulullah, tidak mengadakan bid'ah, baik dalam i'tiqad (keyakinan), perbuatan atau perkataan


Selesai.

Kamis, 14 Juni 2018

Sains : "Proyek-proyek Biologi dari Janice Van Cleave - Bagian 2"

Sains : "Proyek-proyek Biologi dari Janice Van Cleave - Bagian 2"

Sudahkah Anda mencoba mempraktikan proyek pertama dari Janice Van Cleave? Sekarang Teh Rini akan berbagi untuk proyek kedua mengenai konsep osmosis.

Proyek 2

"Homeostasis Sel : Sebuah Keadaan yang Tetap"

Pendahuluan 
     Pada percobaan kali ini, kita akan mempelajari osmosis dan menentukan bagaimana sel-sel yang ditempatkan dalam larutan hipotonik dan hipertonik mempengaruhi osmosis. lalu pergerakan air melewati membran sel sebuah telur akan dihitung dan faktor- faktor yang mempengaruhi osmosis dan tekanan turgor akan dipelajari.
Memulai Percobaan
Tujuan          : 
Menentukan pengaruh penempatan sel dalam larutan hipotonik (larutan yang konsentrasi airnya lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi air dalam sel)

Alat              :
- 1 buah stoples kecil
- 1 buah sendok logam
- 1 buah sedotan transparan
- 1 buah lilin dengan panjang 20 cm atau lebih
- korek api 

Bahan         :
- Air suling
- Telur ayam mentah

Cara Kerja :
1. Isilah stoples dengan air suling tiga per empat penuh
2. Pelan-pelan ketuk ujung cangkang yang membulat dengan tepi sendok
3. Gunakan kuku jarimu dengan hati-hati untuk mengelupas beberapa bagian kecil cangkang telur. Catatan : Kupas sebagian kecil cangkang seukuran ujung jarimu. Hati-hati jangan merusak selaput tipis di bawah cangkang
4. Pada bagian lain ujung telur, buatlah lubang pada cangkang cukup besar untu memasukan sedotan
5. Tegakkan telur dalam stoples yang berisi air, bagian yang membulat di bawah
6. Masukkan ujung sedotan (+ 2,5 cm) ke dalam lubang cangkang melewati membran sel
7. Hidupkan lilin dan peganglah
8. Teteskan lelehan lilin ke sekeliling dasar sedotan sampai ruang antara sedotan dan cangkang tertutup.
9. Biarkan telur dan sedotan yang melekat, tetap pada tempatnya sepanjang malam. Jangan diganggu.
10. Amati setiap gerakan cairan




Hasil        :
Cairan jernih memasuki sedotan
Mengapa?
      Homeostasis sel adalah kemampuan sel untuk memperoleh lingkungan internal yang stabil melalui pengaturan lintasan zat cair melalui membran sel. Menghilangkan cangkang telur membuat membran sel semipremeabel (telur diumpamakan sebagai sel tunggal) manjadi terbuka. Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilewati beberapa zat tertentu tetapi zat lain tidak dapat. Molekul air cukup kecil untuk dapat bergerak melewati membran, tetapi molekul-molekul di dalam sel terlalu besar untuk keluar dari sel. Gerakan air yang melewati membran disebut osmosis.
       Osmosis terjadi apabila ada perbedaab konsentrasi air pada dua larutan yang dipisahkan membran. Konsentrasi air dalam stoples adalah 100%. Konsentrasi air dalam cairan telur kurang dari 100%, karena lemak, protein dan bahan yang lain larut. Air bergerak melewati setiap membran sel dari daerah yang mempunyai konsentrasi air tinggi ke daerah yang berkonsentrasi air rendah. Dengan demikian, air di dalam stoples bergerak melewati membran telur menuju bagian dalam telur. Ketika air masuk ke dalam telur, volume cairan dalam telur meningkat sehingga molekul-molekul tambahan terdorong menaiki sedotan. Tenaga ini dihasilkan oleh tekanan osmosis (tekanan air yang berdifusi melalui membran semipermeabel). Semakin besar perbedaan konsentrai cairan pada kedua sisi membran, semakin tinggi tekanan osmosisnya.

Cobalah Pendekatan Baru
1. Berapa lama cairan mengisi daya tampung telur? Ulangi percobaandengan mengukur waktu sejak telur diletakkan di air sampai cairan tampak pada dasar sedotan.
2. Apakah luas permukaan membran mempengaruhi laju air mengalir ke dalam telur? Ulangi percobaan awal dengan memperlihatkan lebih banyak membran dengan memgupas bagian-bagian cangkang yang lebih besar. Ukurlah lagi waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya tampung telur. Petunjuk untuk Lomba dan Pameran Sains:  Siapkan sebuah telur dengan sebuah sedotan untuk dipamerkan. Tunjukkan foto-foto untuk menggambarkan berbagai percobaan dan hasil-hasilnya.
3. Setelah telur terisi daya tampungnya, pada kecepatan berapa air mengalir ke dalam telur? Apakah kecepatan berikutnya tetap sama? Untuk mencari jawaban pertanyaan ini, gunakan telur yang terisi penuh. Gunakan spidol untuk menandai ketinggian cairan dalam sedotan setiap 1 jam selama 8 jam atau sampai sedotan terisi. Gunakan jarak penandaan untuk menentukan apakah kecepatan aliran tetap. 
Petunjuk untuk Lomba dan Pameran Sains: Tampilkan juga gambar - gambar  yang menunjukkan ketinggian air dalam sedotan dalam laporan proyek maupun bagian dari pameran proyek.


Rancanglah Percobaanmu Sendiri
Apakah sel mengalami dehidrasi (kehilangan air) ketika ditempatkan dalam larutan hipertonik (larutan dengan konsentrasi air rendah)? Campurkan satu sendok makan (15 ml) garam dapur dengan 250 ml air. Tuang larutan garam ke dalam mangkuk. Potong 4 iris kentang tebal 6 mm. Rendam irisan kentang ke dalam air garam. Setelah 15 menit, potong kentang lagi dan uji kekuatan irisan kentang dengan membengkok-bengkokkan irisan kenyang dengan jarimu. Uji kekuatan irisan kentang dalam larutan garam. Berkurangnya kakuatan menandakan bahwa air telah keluar dari sel. Maka sel-sel kehilangan tekanan turgor (tekanan di dalam sel karena adanya air). Cobalah pengujian dnegan objek dan larutan yang berbeda.


Selamat mencoba:) ! 

Tunggu proyek selanjutnya.

Rabu, 13 Juni 2018

Edukasi : "Apa Saja Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia?"

"Apa Saja Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia?



      Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia khususnya dalam mempersiapkan para calon guru. Terdapat banyak fakultas, departemen, dan program studi yang disediakan oleh UPI (buka link : http://www.upi.edu/profil/fakultas) yang dapat dipilih sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan masing-masing. Pada kesempatan kali ini, Teh Rini akan berbagi pengalaman mengenai jenis mata kuliah, tugas atau proyek, penelitian atau praktikum dan lain-lain yang dijalankan olehnya selama kuliah Program Studi Pendidikan Biologi tahun 2012 sampai dengan 2016. Dengan harapan dapat memberikan gambaran, referensi, inspirasi, dan evaluasi bagi para pembaca baik sebagai seorang pelajar/ mahasiswa, civitas, alumni atau yang membutuhkan informasi lebih mengenai hal tersebut.
    Program Studi Pendidikan Biologi termasuk ke dalam Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Silahkan buka alamat http://biologi.upi.edu/v2/ untuk dapat mengenal lebih jauh mengenai profil dan kilasan aktivitas mahasiswa. Mata kuliah yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan program strata 1 atau S1 Pendidikan Biologi, kurang lebih adalah sebagai berikut:
  1. Filsafat sains
  2. Teknik laboratorium
  3. Perkembangan peserta didik
  4. Pengetahuan lingkungan
  5. Morfologi tumbuhan
  6. Anatomi tumbuhan
  7. Biokimia
  8. Zoologi invertebrata
  9. Landasan pendidikan
  10. Biologi sel
  11. Parasitologi
  12. Struktur hewan
  13. Botani cryptogamae
  14. Botani phanerogamae
  15. Embriologi I
  16. Belajar dan pembelajaran biologi
  17. Kurikulum dan pembelajaran
  18. Pengelolaan pendidikan
  19. Zoologi vertebrata
  20. Embriologi II
  21. Teori belajar
  22. Ilmu gizi
  23. Pengantar Amdal
  24. Entomologi
  25. Media pembelajaran biologi
  26. Radiobiologi
  27. Ilmu kelakuan hewan
  28. Pengendalian hama terpadu
  29. Fisiologi tumbuhan
  30. Fisiologi hewan
  31. Mikrobiologi
  32. Evaluasi pembelajaran biologi
  33. Ekologi umum
  34. Genetika
  35. Perencanaan pembelajaran biologi
  36. Metode penelitian pendidikan biologi
  37. Bimbingan dan konseling
  38. Seminar pendidikan agama islam
  39. Kuliah kerja nyata

      Mata kuliah di atas adalah nama mata kuliah yang berlaku pada tahun 2012-2016. Terdapat kemungkinan untuk tahun 2016 sampai tahun sekarang terdapat perubahan nama mata kuliah. 
      Mari kita simak pembahasan dari iga mata kuliah tersebut,
1. Filsafat Sains
      Menurut Teh Rini, mata kuliah ini dapat membawa pemikirannya menjadi lebih mendalam, mendasar dan terintegrasi mengenai ilmu, pengetahuan dan sains. Dosen mata kuliah tersebut berhasil membawa perubahan cara berfikir mahasiswanya  sehingga mampu membuat keputusan yang lebih bijak. Pastinya hikmahnya adalah perubahan cara berfikir ke arah yang lebih baik dan benar dari pola pemikiran anak SMA ke pola pemikiran mahasiswa. Berikut adalah E-book yang bisa menambah referensi pembaca mengenai Filsafat Sains.

Judul Buku 1 : Science, The way of Knowing, 6th Edition - J.Trowfil & E. Halzen https://drive.google.com/open?id=1xYenETkC7uol5PATKwfgpkKhPk0drOM0

Judul Buku 2 : Filsafat Sains, Geliat Sains Dasar Membangun Bangsa- Lilik Hendrajaya dan Team  https://drive.google.com/open?id=1maNGF5zAyp4rYiRx19UvCDrxeO25zc2Q

2.Teknik Laboratorium
        Pada mata kuliah tersebut, mahasiswa difahamkan mengenai teknik-teknik yang harus dilakukan saat menggunakan atau mengelola suatu  laboratorium. Terdapat 7 laboratorium yang disediakan dan berhak digunakan oleh mahasiswa yaitu, Laboratorium Fisiologi, Ekologi, Struktur Tumbuhan, Struktur Hewan, Mikrobiologi, Riset dan Botani. Mata kuliah teknik laboratorium menuntut mahasiswanya untuk dapat mengenal alat dan bahan yang terdapat dalam setiap laboratorium tersebut. Tidak hanya sebatas mengetahui, tetapi memahami bagaimana cara menggunakan alat, membuat bahan, merawat alat, menyiapkan praktikum, membersihkan alat, membuang bahan, pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan saat praktium, dan dan pemeliharaan laboratorium. Mata kuliah tersebut menjadi pengetahuan dasar bagi mahasiswa Biologi sebelum dapat menggunakan seluruh fasilitas yang terdapat pada setia laboratorium. Berikut adalah materi dari dosen yang bersangkutan mengenai pengelolaan laboratorium. (https://drive.google.com/open?id=14FQKIifJceOfgJ_sS02BfC0G2t54yaj1  
Selain materi dari dosen, penulis ingin berbagi mengenai beberapa tugas yang sempat dikerjakannya baik secara individu maupun berkelompok.
- Observasi Laboratorium Biologi Universitas Pendidikan Indonesia : https://drive.google.com/open?id=1hCw5nXRKEOkgUz8ea5gQq0vvxRxHxeci
- Pengenalan dan penanganan bahan kimia : https://drive.google.com/open?id=1n-ILu1uiH2kzGUXk12Bceumz3e73FJ4t 
 
Beberapa dokumentasi selama kuliah teknik laboratorium
 Pengenalan penggunaan pipet ganong

 Persiapan alat dan bahan sebelum pembuatan bahan berupa larutan

 Proses pembuatan bahan berupa larutan


Beberapa peralatan yang digunakan saat penelitian di lapangan




 Bahan larutan yang sudah dibuat harus segera diberi label
 
3. Perkembangan Peserta Didik
Mata kuliah tersebut memberikan pemahaman kepada mahasiswa pendidikan mengenai perkembangan psikologi dan kognitif peserta didik. Perkembangan kognitif dan psikologi peserta didik menjadi rel bagi para pendidik dalam menentukan pendekatan pembelajaran agar ilmu yang dipelajari dapat dipahami peserta didik dengan lebih optimal. Selain itu, peserta didik pun akan merasa mudah memahami pembelajaran yang sedang dibelajarkan. Berikut adalah rangkuman mengenai ruang lingkup perkembangan yang dialami oleh manusia.
 
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
     Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan – perubhan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)
3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara beraturan.

Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :

1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas)
3. Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process)
artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar.
 

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada.
 

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

Arah atau pola perkembangan pola itu dikemukakan oleh Yelon dan Weinstein (1977) :
a. Cephalocaudal & proximal – distal. Maksudnya, perkembangan manusia itu mulai dari
kepala ke kaki (cephalocaudal) dan dari tengah ; paru – paru, jantung, ke pinggir : tangan (proximal – distal).
b. Struktur mendahului fungsi arinya bahwa anggota tubuh individu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya.
c. Perkembangan itu berdiferensial maksudnya perkembangan itu berlangsung dari umum ke khusus (spesiik)
d. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak, maksudnya perkembangan itu berproses dari suatu kemampuan berpikir yang konkret (objeknya tampak) menuju ke
abstrak (objeknya tidak tampak)
e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektifme, berarti bahwa mulanya anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sendiri sebagai pusat, tapi melalui pengalamannya dalam bergaul dengan temannya lambat laun sifat egosentris itu berubah menjadi perspektivis (anak memiliki simpati terhadap kepentingan orang lain)
f. Perkembangan itu berlangsung dari “outer control to inner control”, maksudnya pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain sehingga hidupnya didominasi oleh pengontrolan dari luar seiring bertambahnya pengalaman dari lingkungan ia mampu mengontrol dirinya sendiri.


4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan menta mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat)
 

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
Prinsip ini dijelaskan dengan contoh yaitu :
a. Sampai usia dua tahun, anak memusatkan unuk mengenal lingkungannya.
b. Pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain)
 

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya  yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase – fase perkembangan.


FASE-FASE PERKEMBANGAN
Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan  dalam tiga bagian, yaitu:
1) Periodisasi yang berdasar biologis. Periodisasi  atau pembagian masa-masa perkembangan  ini didasarkan kepada keadaan  atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
2) Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.                                  
3) Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup  sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung  sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai  lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode;  yaitu:
a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.


2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi  berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase  pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.  Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a) Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode
perkembangan.
b) Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan
janin.
c) Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d) Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih
lanjut.


3. Masa Bayi (Babyhood).
 Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.


4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).
 Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai  enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.


5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
 Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini  berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi
inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.


6. Masa Puber (Puberty).
 Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.  Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.  Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
i.Perubahan besarnya tubuh.
ii.Perubahan proporsi tubuh.
iii.Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
iv.Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.


7. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).
 Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati. Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.


8. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
 Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat  puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a) Masa dewasa madya  merupakan periode yang ditakuti  dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.


9.  Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
  Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Pengertian dan kriteria menentukan fase perkembangan
Fase perkembangan artinya penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau pola- pola tingkah laku tertentu.

Pendapat–pendapat para ahli tentang pembabakan atau periodisasi perkembangan ini digolongkan menjadi
3, yaitu :
a. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
Pendapat para ahli tentang tahap tersebut :
1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak – anak  sampai dewasa menjadi 3 tahapan :
a. Tahap I (0 – 7 tahun) : masa anak kecil atau bermain
b. Tahap II (7 – 14 tahun) : masa anak, masa sekolah rendah
c. Tahap III (14 – 21 tahun) : masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa


2. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan :
a. Tahap I (0 – 3 tahun); Fullungs (pengisian) periode I, pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
 b. Tahap II (3 – 7 tahun); periode I, anak kelihatan langsing (meninggi)
c. Tahap III (7 – 13 tahun); Fullungs periode II, anak kelihatan pendek dan gemuk kembali
d. Tahap IV (13 – 20 tahun); Streckungs periode II, anak kembali kelihatan langsing


3. Elizabeth Hurlock :
a. Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir)
b. Tahap II : Infancy (orok)
c. Tahap III : Babyhood (bayi)
d. Tahap IV : Childhood (kanak – kanak)
e. Tahap V : Adolesence/puberty; 
    a.) Pre Adolesence
    b.) Early Adolesence
    c.) Late Adolesence
b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis atau instruksional


Menurut pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau penahapan ini digolongkan sebagai berikut :
1. Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorag ibu berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :
a. Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6 tahun
b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak –anak 6 – 12 tahun
c. Sekolah latin (scola latina) usia 12 – 8 tahun


2. Rosseau. Penahapannya :
a. Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan
b. Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
c. Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal
d. Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Tahap ini menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman individu yang digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya.  Berdasarkan masa dimana individu mengalami goncangan psikis, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu dari sampai masa kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak –kanak), masa goncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua (masakeserasian bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yangbiasa disebut masa kematangan.

KRITERIA PENAHAPAN PERKEMBANGAN
Dalam hubungan proses belajar mengajar pentahapan perkembangan yang digunakan sebaiknya bersifat elektif (tidak terpaku pada satu pendapat saja). 
Fase – fase perkembangan individu :
1. Masa usia pra sekolah (0 – 6 tahun)
Masa ini terbagi 2 yaitu : masa vital masa dimana individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam  dunianya, dan masa estetik (keindahan) adalah masa perkembangan rasa keindahan dimana dalam masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya.
2. Masa usia sekolah dasar (6 – 12 tahun)
Masa ini disebut juga masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Masa ini diperinci menjadi 2 fase, yaitu :
1. Masa kelas – kelas rendah sekolah dasar
Sifat – sifat yang umum pada masa ini biasanya anak tunduk pada peraturan – peraturan tradisional, adanya kecenderungan memuji diri sendiri, suka membanding – banding kan dirinya dengan anak yang lain.
2. Masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar
Sifat – sifat khas anak dalam masa ini antara lain  : adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari – hari, amat realistic (ingin mengetahui dan belajar), biasanya anak gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama – sama.  Masa keserasian berekolah diakhiri dengan masa yang disebut poeral.


Sifat – sifat khas anak pada masa poeral ini menurut para ahli yaitu :
1. Ditujukan untuk berkuasa (sikap, tingkah laku, dan perbuatan)
2. Ekstraversi (berorientasi keluar dirinya, misalnya mencari teman sebaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiknya).
3. Masa usia sekolah menengah (12 – 18 tahun) Masa ini dapat diperinci menjadi beberapa masa, yaitu :
1. Masa praremaja (remaja awal), masa ini ditandai oleh sifat – sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik.
2. Masa remaja (remaja madya), pada masa ini remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja – puja, dan ia membutuhkan teman yang dapat memahami dan menolongnya saat suka maupun duka.
3. Masa remaja akhir, masa ini remaja dapat menentukan pendirian hidupnya.
4. Masa usia mahasiswa (18 – 25 tahun)
Masa usia mahasiswa biasanya berusia 18 – 25 tahun, dan pada masa inilah remaja memiliki pemantapan pendirian hidup.



Bersambung...
 
Coming Soon Pembahasan Mata Kuliah lainnya,,, :)

Jumat, 08 Juni 2018

Kajian Islam : "Menuntut Ilmu Bagian 2"

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamua'alaikum,,,
Jumat berkah, mari kita awali hari Jumat dengan penuh kelembutan hati dan semangat beramal sholeh. 
Sesuai tema pada setiap harinya, Jumat ini, Teh Rini akan melanjutkan bahasannya dengan tema "Adab Mencari Ilmu".
Bagaimana adab menuntut ilmu yang baik dan benar? Apakah semakin tinggi dan jauh kita sekolah, semakin sesuai dengan adab menuntut ilmu? Haruskah ilmu yang kita miliki diajarkan atau minimal disampaikan kepada orang lain? hmmmm mungkin Anda memiliki beberapa pertanyaan lainnya yang mungkin akan jauh lebih menarik jika kita bahas. Maka dari itu mari kita simak pemaparan Teh Rini mengenai "Adab Mencari Ilmu".


"Adab Mencari Ilmu"
Kajian Islam : "Menuntut Ilmu Bagian 2"

Picture by www.slideshare.net


Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Ilmu membuat seorang yang beriman mampu untuk mengembangkan dirinya secara optimal di jalan Allah. Lalu bagaimana adab mencari ilmu agar ilmu yang diperoleh tidak sia-sia dan memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar? Kurang lebih terdapat 12 adab dalam mencari ilmu, yaitu

1. Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu

Picture by ilupis.com
 Menuntut ilmu harus ikhlas karena Allah Ta'ala jika dia ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jika tidak, maka ilmu yang didapatkannya akan sia-sia. Seperti yang disampaikan dalam Q.S. Al-Bayyinah : 5, 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥
 
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat dan yang demikian itulah agam yang lurus"

Dalam Hadits Riwayat Ahmad disampaikan bahwa:

"Barang siapa yang menuntut ilmu syar'i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat"

2. Rajin berdo'a kepada Allah Ta'ala memohon ilmu yang bermanfaat

Picture by www.pinteres.com
- Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta'ala dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepada-Nya

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang diterima, rizqi yang lapang, dan dekatkanlah aku pada perilaku yang baik serta jauhkanlah aku dari perbuatan yang jelek"
 
-Rasulullah SWA. menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta'ala dan berlingung kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat.

3. Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu

Picture by asasection.blospot.com
- Dalam menuntut ilmu syar'i diperlukan kesunguhan. Tidak layak para penuntut imu bermalas-malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
- Rasulullah SAW. bersabda, "

Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang yaitu (1) orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya" (H.R. Al Baihaqi)

4. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta'ala
Seseorang terhalang dari ilmu yang bemanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak kehidupan, dan mendatangkan siksa Allah Ta'ala.

5. Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu

 Picture by blurb.com

Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak anak mendapatkan ilmu selama kedua sirat itunmasih ada dalam dirinya. Imam Mujahid mengatakan,

"Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong" (H.R. Bukhari secara muallaq)
6. Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan

 Picture by belajar123.com

Allah Ta'ala berfirman dalam Q.S. Az Zumar : 17-18
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمٰنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌ  (17)

أَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِيْنٍ (18)  

"... sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling  baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat"


Dari 12 adab mrnuntut ilmu, Teh Rini hanya membahas 6 poin terlebih dahulu, semoga bermanfaat dan tunggu 6 poin selanjutnya.
Bersambung...

 Coming soon,,,
 
7. Diam ketika pelajaran disampaikan
8. Berusaha memahami ilmu syar'i yang disampaikan
9. Menghafalkan ilmu syar'i yang disampaikan
10. Mengikat ilmu dengan tulisan
11. Mengamalkan ilmu syar'i yang telah dipelajari
12. Berusaha mendakwahkan ilmu

Kajian Islam : "Batasan Aurat Wanita di Depan Mahramnya Karya Aini Aryani, Lc."

"Batasan Aurat Wanita di Depan Mahramnya" Assalamu'alaykum... Bagaimana kabar pembaca saat ini? Semoga tetap istiqomah un...